Demisioner BEM FMIPA UNNES: Demonstrasi Merupakan Langkah Terakhir Setelah Gagal Melakukan Diplomasi Berkali-kali
Semarang- 13 Februari 2019, Talkshow dalam acara pelantikan Lembaga Eksekutif mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang yang dihadiri oleh Demisioner Ketua BEM FMIPA dari 3 Universitas tampak meriah. Pasalnya setiap Demisioner memiliki pengalaman organisasi yang bervariasi. Mereka secara terbuka memaparkan segala pengetahuan, relasi dan kisah-kisahnya tentang organisasi.
Demisioner Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa FMIPA tersebut berasal dari Universitas Negeri Semarang ( Ahmad Zakariya), Universitas Negeri Yogyakarta ( Andriyanto Suroso), dan Dari Tuan Rumah sendiri, yakni Khusnul Fitroh, program studi Fisika. Talkshow sendiri mengangkat tema besar” Revitalisasi Peran Mahasiswa Sains dan Teknologi dalam Kepemimpinan Lembaga Eksekutif”. Tema ini sebagai respon terhadap mahasiswa yang mulai meredup semangat berorganisasinya, sehingga diharapkan tema tersebut menggiatkan kembali semangat mereka. Analoginya seperti semangat para pemuda dahulu era orde baru , yang mana perjuangan mereka dalam menuntut keadilan sangat patut dihargai.
Ahmad Zakariya, Demisioner Ketua BEM FMIPA UNNES dalam pemaparannya menyatakan perihal mahasiswa yang sekarang seringkali melakukan demonstrasi, pasalnya demonstrasi merupakan langkah yang sering menimbulkan perpecahan, anarkisme maupun hal-hal yang merugikan masyarakat. “Pastikan bahwa demonstrasi merupakan langkah atau solusi setelah gagal melakukan proses diplomasi berkali-kali”, ujar pemuda yang pernah berkecimpung dalam organisasi eksternal PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) itu.
Selain itu, dari Khusnul Fitroh, Demisioner Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa FST UIN Walisongo Semarang juga berpesan perihal manajemen diri dalam berorganisasi. “Kalian harus selesai dalam manajemen atau permasalahan diri. Percuma menjadi pemimpin atau berpartisipasi dalam organisasi, namun belum bisa memanajemen diri dengan baik.” (Rabu, 13/2/2019)

Komentar
Posting Komentar