IDENTIFIKASI TUMBUHAN DAN PEMBUATAN HERBARIUM BERSAMA DIVISI RISET DAN PENGEMBANGAN

Sabtu, 8 Desember 2019 Divisi Riset dan Pengembangan HMJ Biologi UIN Walisongo Semarang melakukan identifikasi tumbuhan di Curug Lawe. Perjalana dimulai pukul 08.00 WIB dari UIN Walisongo dan sampai di Curug Lawe sekitar pukul 09.30 WIB. Sesampainya disana kami melakukan breafing sebagai bentuk penjelas dari breafing sebelumnya. Dalam identifikasi kali ini dibagi menjadi empat kelompok besar, dengan masing-masing kelomok berjumlah lima orang. Dalam menuju titik keindahan Curug Lawe membutuhkan waktu yang sangat panjang dan jalan yang sedikit terjal. Hal tersebut tidak menyurutkan semangat anggota Riset dan Pengembangan. Tidak hanya mengamati pemandangan sepanjang  perjalanan, karena identifikasi tanaman yang kami lakukan dimulai dari titik dimulainya perjalanan ke Curug Lawe.

Gb 1. Curug Lawe

 

Beruntung sekali waktu identifikasi musim hujan di daerah Curug Lawe. Terda pat banyak sekali  jenis tanaman disana, mulai dari perdu, herba, semak, dan pohon. Identifikasi kali ini kami fokus terhadap Bryohyta (lumut) dan Pterodophyta (paku). Berbagai jenis lumut dan paku dapat kami temui. Tumbuhan paku memiliki ciri sora yang terletak dibagian bawah daun yang mana untuk penyebaran spora dibantu oleh angin. Pterodohyta yang kami temukan yaitu dari subdivisi spenopsida, pterosida, dan nephroleis. Untuk Bryophyta sendiri kami hanya menemukan dua tipe lumut, yaitu lumut daun dan lumut hati.

Pada tahap selanjutnya setelah proses identifikasi tanaman, kami melakukan kegiatan pembuatan herbarium basah dan kering. Herbarium basah membutuhkan alat toples kaca dengan bahan alkohol 70% dan tumbuhan lumut. Untuk cara pembuatanya, dimulai dengan membrsihkan tanaman lumut dari kotoran yang menempel, kemudian dimasukkan kedalam toples kaca, lalu disiram dengan alkohol 70% sampai tumbuhan tertutupi cairan alkohol dengan baik, kemudian tempelah label keterangan (nama spesimen, nama kolektor, tanggal dibuat, dan tempat pengambilan spesimen) pada toles kaca. Pada herbarium basah kami memilih paku yang bear-benar lengkap secara struktur morfologinya (spora, daun, batang, rhizoma, dan fiedel head). Pada pembuatan herbarium kering dibutuhkan alat-alat seperti, kertas koran, alat penyemprot alkohol, tali, label keterangan, kayu. Bahan yang digunakan meliputi tanaman paku dan alkohol 70%. Langakah pertama yang harus dimulai yaitu membersihan tanaman paku dari kotoran yang menempel, kemudian tempelah label keterangan (nama spesimen, nama kolektor, tanggal dibuat, dan tempat pengambilan spesimen) pada tanaman, letakkan tanaman paku secara rapi diatas koran dan semprotkan alkohol secara merata pada tanaman paku, tutu koran yang berisi tumbuhan paku. Letakkan koran diantara dua kayu yang siap mengapit dalam proses pengepresan dan ikatlah. Tunggu herbarium akan sia proses pengepresan dibuka kurang lebih tiga bulan kedepan.

Gb 2. Sampling tumbuhan

 


Gb 3. Pembuatan Herbarium Basah

 


Gb 4. Pembuatan Herbarium Kering

 


  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Getion Internal HMJ Biologi dan Gizi

HMJ Biologi Menebar Kebaikan Dengan Berbagi Takjil

Adakan Raker HMJ Biologi 2024 Gaungkan Tema Solidaritas